Almigthy God

Ini adalah beberapa kisah
kemahakuasaan Tuhan, dimana setiap ceritera mempunyai makna dan manfaat yang
berbeda namun terkait dengan kehidupan dan intisari Hidup itu sendiri. Saya
mencoba menulisnya dengan segala kebodohan dan kekurangannya. Namun saya
berusaha mencari tahu dan mengertikannya, disinilah letak kemahakuasaan itu, setiap
saat, detik, tempat, diluar maupun di dalam, atas maupun bawah, besar atau
kecil, ditempat kosong atau berisi, Dia ada, Dia tiada, Dia ada dimana-mana dan
Dialah segalanya… Tuhan Yang Maha Kuasa.
Tempat Ibadah
Dahulu kala hiduplah dua orang
yang berbeda status, yang adalah Raja Besar dengan kerajaannya yang megah dan
luas, kaya raya, taat pada ajaran dan bijaksana. Dia dihormati orang karena
kebaikannya dan kebesarannya. Raja sangat mengetahui semua yang dipunyai adalah
karunia Yang Maha Kuasa. Untuk itu, raja ingin menyenangkan Tuhan dengan
membangun tempat ibadah yang megah dan indah dari batu pualam dan aksesoris
yang mahal. Dia berkata dalam doanya “O, Tuhan, hamba akan memujamu dengan
ikhlas karena Engkau telah memberikan Rahmat yang besar ini padaku dan
kerajaanku, Hamba akan membuat tempat indah untukMu sebagai tempat memujaMu
maka hamba mohon Engkau hadir pada hari peresmian tempat ibadah itu…”. Maka
dibangunlah tempat ibadah itu yang tujuannya memuja dan bersembahyang kepada
Tuhan…
Yang kedua adalah seorang petani
miskin yang sederhana, serba kekurangan namun dia taat dan mengerti semua
adalah karunia Yang Maha Kuasa. Dia berencana untuk membangun sebuah tempat ibadah
namun karena kekurangan dana dan yang lainnya, akhirnya dia memutuskan untuk
membuatnya di dalam hatinya. Petani berdoa ““O, Tuhan, hamba akan memujamu
dengan ikhlas karena Engkau telah memberikan Rahmat yang besar ini padaku dan
keluargaku, Hamba akan membuat tempat indah untukMu sebagai tempat memujaMu
maka hamba mohon Engkau hadir pada hari peresmian tempat ibadah itu…”. Maka
dibangunlah tempat ibadah itu yang tujuannya memuja dan bersembahyang kepada
Tuhan…
Selang beberapa bulan akhirnya
selesailah tempat ibadah itu dan peresmian kedua tempat itu bersamaan waktunya.
Raja menunggu dengan sabar kehadiran Tuhan di tempat ibadahNya. Namun Tuhan
belum juga datang (versi raja), lama kemudian Tuhan muncul di tempat ibadah
Raja. Raja bertanya pada Tuhan tentang keterlambatannya. “O, Tuhan, hamba
membuat tempat ibadah yang indah dan megah untukMu, untuk memujaMu dan mengapa
Engkau tidak mendatangi tempat ini tepat waktu? Tuhan tersenyum dan menjawab
raja : “Wahai raja besar, Aku datang terlambat karena aku juga harus menghadiri
peresmian tempat ibadah seorang petani di desa. Raja kaget dan heran dan
bertanya lagi : “O Yang Maha Kuasa, kenapa engkau hadir di tempat petani itu
lebih dahulu sedangkan hamba juga membuatkanmu tempat ibadah yang indah dan
megah di kerajaanku?”. Tuhan menjawab : “Disana lebih Indah dan megah dari
tempat ibadahmu”. Raja bertanya-tanya dalam hati, bagaimana ada tempat yang
lebih megah dan indah dari tempat ibadah yang dibuatnya. Apakah ada yang lebih
kaya darinya? Akhirnya selesailah upacara peresmian itu.
Raja masih penasaran atas jawaban
Tuhan tentang tempat ibadah yang lebih Indah dan megah dari tempatnya. Dia
mendatangi petani itu di desa dan ingin mengetahuinya. Setelah sampai di rumah
petani dan bertemu dengan petani itu raja bertanya tentang tempat ibadah yang
lebih megah dan indah dari tempat ibadahnya. “Wahai petani, pada hari peresmian
tempat ibadahku di kerajaan Tuhan terlambat hadir karena telah lebih dahulu
menghadiri peresmian tempat ibadahmu, dimanakah tempat ibadahmu yang lebih
indah dan megah dari tempat ibadahku?” raja bertanya sambil melihat
sekelilingnya dan melihat rumah petani miskin itu yang jelek dan tidak ada
apa-apa. Dia heran dan terus mencari keberadaan tempat ibadah itu di
sekelilingnya.
“Benar tuanku raja, hamba adalah
petani miskin yang hidup bersahaja, hamba memuja Beliau Yang Maha Kuasa di
tempat ibadah hamba, yang hamba bangun dengan kejujuran hati dan kasih sayang
tanpa menggunakan harta benda materi. Tuhan telah hadir pada peresmian itu dan
setelahnya akan menghadiri peresmian tempat ibadah yang paduka buat untuk
Beliau Yang Maha Kuasa, jawab petani itu. Raja bertanya lagi “Dimana tempat
ibadah yang engkau buat itu?. Dengan keyakinan petani itu menjawab “Tuanku raja
yang agung, engkau telah mengetahui semua tempat dan mengunjunginya, engkau
telah taklukkan semua musuhmu dengan bijak, engkau adalah raja yang Bijaksana
yang ingin mencari tahu tentang hidup ini, inilah yang disebut kecerdasan.
Baiklah, Hamba membangun tempat ibadah itu di dalam hati hamba, Tuanku raja!
Dia ada dalam hati hamba! Yang setiap saat hamba bisa memujanya dan
mengingatnya selalu, dan itulah tempat ibadah yang paling megah dan indah bagi
Tuhan, dan Dia akan hadir paling awal”.
Raja sadar dan mendekati petani
itu dan berkata: “Wahai Guru, engkau bukanlah petani biasa, engkaulah yang
lebih bijaksana dari semuanya. Engkau telah mengajariku pengetahuan ini, untuk
itu mulai saat ini Engkau kuangkat menjadi Guru besar istana di kerajaanku
sebagai rasa syukurku dan terima kasihku”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar